Selasa, 08 Januari 2013

Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu


   Pengertian 'Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu'. Kalimat itu ngegambarin keagungan seorang ibu dan mewajibkan seorang anak buat terus berbakti sama ibunya atas jasa-jasanya yang udah memeilihara kita sejak dari dalam kandungan ampe jadi manusia kaya sekarang ini. Ungkapan diatas emang populer banget meskipun dalam penerapannya dalam kehidupan masih minim banget dilakuin sama seorang anak yang berbakti.


   Maksud dari ungkapan “Surga di bawah telapak kaki ibu” bahwa tawadhu’ (rendah hati) kepada seorang ibu merupakan suatu sebab masuknya seseorang ke SURGA. Demikian dikatakan oleh az-Zarkasyi dan as-­Sakhawi.

   Sesuai sama hadits nabi, dimana kalo seorang laki-laki datang kepada Nabi buat ngikut berjihad, kemudian, Nabi Muhammad SAW nanya sama laki-laki itu.....

 “Apakah di Yaman masih ada kedua orang tuamu?
 “Masih ya Rasulullah” jawab laki-laki itu.

   Denger jawaban laki-laki itu, Nabi SAW bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan mintalah izin darinya. Jika keduanya memberi izin maka engkau boleh berjihad dan jika keduanya tidak mengizinkan maka berbuat baiklah kepadanya, karena hal itu merupakan sesuatu yang paling baik yang engkau bawa untuk bertemu dengan Allah setelah tauhid.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).

   Dari hadits diatas dapat kita simpulin betapa sangat termaat mambahana pentingnya bagi kita sebagai anak buat ngebales kebaikan orang tua terutama sebagai tanda bakti pada orang tua yang udah ngelahirkan kita, biarpun seandainya seisi bumi kita gunain buat ngebalesnya ga bakal pernah cukup tapi setidaknya udah ada niat baik juga ngeelakuin sesuatu buat ngebikin orang tua selalu tersenyum.



 Dalam kisah lain disebutin kalo suatu hari, Ibnu Umar ngeliat seseorang yang lagi gendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. kemudian orang itu berkata kepadanya,

 “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”

 Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).

   Kita bisa ngambil pelajaran, bahwa perbuatan baik laki-laki itu ga sepadan sama 1 erangan ibunya yang ngerasain sakit waktu ngelahirin yang penuh dengan pengorbanan antara idup dan mati (Live or Death).

   Setiap anak ga bakal bisa ngebales jasa orang tuanya, kecuali dia nemuin orang tuanya sebagai budak, terus dibeli  sama dia dan dimerdekain sama dia. (HR Muslim). Dalam hadis lain, “Berbuat baik kepada kedua orang tua itu lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah, dan berjihad di jalan Allah.” (HR Thabrani).

Apakah Masih Bisa Pada Kedua Orang Tua Setelah Keduanya wafat?

  Jawabannya BISA Sesuai sabda Rasulullah SAW, yaitu :
 - Ngedoain, Memohonkan ampunan buat ibunya,
 - Menunaikan janjinya,
 - Ngemuliain temannya,
 - Menyambung hubungan kerabat yang belum tersambung kecuali dengannya.
 (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan al-Hakim)

   Dari Abu Hurairah  berkata, “Datang seorang lelaki kepada Rasulullah  seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa lagi?’ Nabi  menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Siapa lagi?’ Nabi  menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari: 5971 dan Muslim: 2548)

 Seorang Ibu punya peranan penting dalam kehidupan manusia (apa lagi anaknya), karena sentuhan kasih sayangnya lah tercipta suatu generasi unggul dan hebat seperti sekarang.



Sekian infonya, tolong kalo mungkin ada kesalahan pemahaman atau kata-kata yang di postingin di atas komen aja di bawah, sekalian kita tukar pemahaman tentang agama Islam...!!!!!

Oya tolong kunjungin blog keren ini yah para Pencari Tuhan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aztasacka.blogspot.com

type='text/javascript'/>